“Ambeien menyebabkan rasa sakit, gatal pada anus, dan pendarahan rektal. Beberapa faktor penyebabnya, yakni seks anal, kehamilan, obesitas, dan mengejan terlalu keras.”
Ambeien atau wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di area anus atau rektum. Beberapa faktor pemicunya, yaitu mengejan terlalu keras dan melakukan hubungan seks anal.
Ambeien terbagi menjadi dua jenis, yakni dalam rektum (wasir internal) atau di sekitar anus (wasir eksternal). Gejala yang dialami oleh pengidap akan berbeda, tergantung dari jenisnya.
Langkah diagnosis dibutuhkan untuk mengetahui jenis dan langkah pengobatan yang tepat. Beberapa prosedurnya, yakni pemeriksaan fisik, pemeriksaan rektal digital, anoskopi, sigmoidoskopi, dan kolonoskopi.
I. Faktor Penyebab Ambeien
Penyebab utama dari ambeien adalah tekanan di area sekitar anus yang menyebabkan pembengkakan. Kondisi tersebut juga dapat dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Mengejan saat buang air besar.
- Duduk atau jongkok terlalu lama di toilet.
- Mengalami diare kronis atau sembelit.
- Kegemukan.
- Sedang hamil.
- Melakukan hubungan seks anal.
- Mengonsumsi makanan rendah serat.
- Kebiasaan mengangkat benda berat.
Selain beberapa faktor pemicu di atas, wasir juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti:
- Prolaps rektum, yakni keluarnya jaringan rektum ke luar anus.
- Penyakit radang usus, seperti Crohn’s disease dan kolitis ulseratif.
- Penumpukan cairan di rongga perut (asites).
- Cedera tulang belakang.
- Kanker usus besar.
II. Gejala Ambeien yang Perlu Diwaspadai
Gejala dibedakan berdasarkan tipe gangguan yang dialami, antara lain:
1. Ambeien dalam
Pengidap tidak dapat melihat atau merasakan sakit. Sebab, pembengkakan pembuluh darah terletak jauh dari rektum. Namun, gejalanya bisa terlihat dari bercak darah pada feses atau tetesan darah saat mengejan.
2. Ambeien luar
Gejala umumnya ditandai dengan nyeri, berdarah, gatal, dan pembengkakan di sekitar anus.
3. Wasir trombosis
Wasir trombosis adalah tahap lanjutan dari wasir eksternal, di mana gumpalan darah mengalami perubahan warna jadi keunguan atau kebiruan. Gejalanya dapat berupa sakit parah, gatal, dan berdarah.
Gejala dapat memburuk sewaktu-waktu. Terutama, ketika pengidap mengalami sembelit atau diare yang tidak kunjung sembuh. Gangguan juga bisa bertambah parah saat batuk, bersin, dan muntah.
III. Prosedur untuk Mendiagnosis Ambeien
Pertama-tama, prosedur diagnosis dilakukan dengan menanyakan riwayat kesehatan pengidap, termasuk gejala apa yang dialami. Dilanjutkan dengan dua pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan fisik. Caranya dengan memeriksa anus dan dubur untuk memeriksa adanya benjolan, pembengkakan, dan iritasi.
- Pemeriksaan rektal digital. Caranya dengan mengoleskan pelumas dan memasukkan jari ke dalam dubur (colok dubur). Langkah ini bertujuan untuk memeriksa tonus otot dan merasakan benjolan.
Adapun pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis wasir internal, antara lain:
- Anoskopi. Pemeriksaan dilakukan menggunakan tabung plastik pendek (anoscope) yang dilengkapi dengan kamera di sisi ujungnya. Fungsinya untuk melihat kondisi di dalam lubang anus.
- Sigmoidoskopi. Pemeriksaan dilakukan menggunakan tabung fleksibel (sigmoidoskop) yang dilengkapi dengan lampu di sisi ujungnya. Fungsinya untuk melihat lapisan rektum dan kolon.
- Kolonoskopi. Pemeriksaan dilakukan menggunakan tabung panjang dan fleksibel (kolonoskop) berdiameter 1,5 sentimeter. Alat ini dilengkapi kamera di sisi ujungnya untuk melihat masalah pada usus besar.
HEMOLAB - solusi yang membantu pengobatan definitif penyakit wasir - mencegah komplikasi
- Hilangkan wasir membantu hilangkan rasa sesak di daerah dubur
- Kurangi panas badan, detoksifikasi dan aktifkan darah
- Pereda nyeri, antiseptik untuk area penyembuhan luka agar cepat sembuh
- Mendukung pengobatan definitif gejala wasir hanya dalam 3 minggu
Lihat sekarang: Informasi tentang produk Hemolab
0 Komentar